Tanggal : 08/03/2022, 07:11:53, dibaca 1151 kali.

BIMTEK BAGI PETANI & PENYULUH DI PANGKALAN BANTENG


Pangkalanbun -Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komisi IV DPR RI bersinergi dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (25/07/2022).


Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan tentang kebijakan Presiden RI Joko Widodo pada fungsi penyuluh yang mendasari lahirnya Perpres Nomor 35/2022 tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian.


Tujuannya, menjamin ketahanan dan ketersediaan pangan yang aman, maka pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab atas ketersediaan dan akses pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menekankan pada materi penyuluh pertanian dalam mendukung peningkatan ketersediaan pangan, akses dan konsumsi pangan.


Dengan dihadiri oleh 75 orang peserta ini turut dihadiri oleh Sekcam Pangkalan Benteng, anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat dan anggota DPR RI Komisi IV, Bambang Purwanto.


Membuka jalannya Bimtek, Bambang mengatakan, sektor pertanian di masa pandemi ini memberikan kontribusi paling tinggi pada penerimaan negara.


"Pada pelaksanaan Bimtek kali ini, sengaja kami undang dari unsur kepala desa, dari unsur kecamatan dan tidak lupa dari dinas juga. Supaya ada sinergi dan satu arah dalam membangun pertanian bersama-sama di Kalimantan Tengah." Kata Bambang.


"Dengan adanya bimtek ini, kami berharap akan mendapatkan ilmu dan inovasi baru, berkelanjutan dan akan merubah perilaku petani (ke arah yang lebih baik) khususnya di desa Simpang Berambai" ujar Painem, salah satu pendamping penyuluh pertanian.


Pada sambutannya di Arut Selatan, Bambang menyampaikan bahwa selain meningkatkan kemampuan petani, petani juga harus melek teknologi dan alat mesin pertanian supaya petani tidak terlalu capek sehingga setelah melakukan aktivitas pertanian tetap bisa menjalankan aktivitas lainnya di lingkungan keluarga ataupun masyarakat secara maksimal.


"Kedepan Bimtek akan kita arahkan ke pengolahan hasil, sehingga ketika panen tomat, panen cabai melimpah, dapat diolah menjadi sambal dan saos, sehingga mampu menaikkan nilai jual." Lanjut Bambang.


Bimtek ini juga dipraktikkan demo tentang pembuatan pupuk organik dimana harapannya para peserta bisa membuat dan mengembangkan mandiri ke depannya.


Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru