Artikel
DUKUNG KETERSEDIAAN PANGAN, POLBANGTAN & SMK-PP KEMENTAN TERJUNKAN PESERTA DIDIK
Tanggal : 31-08-2024 22:27, dibaca 139 kali.BANJARBARU, - Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan strategi baru dalam memacu produksi tanaman pangan guna menjaga ketahanan pangan nasional. Fokus utama adalah memanfaatkan potensi lahan rawa dan pengelolaan sumber air yang efisien.
Kemetan terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. Bahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya peningkatan produksi pertanian dan mengembalikan swasembada pangan.
Tentunya, langkah ini juga diiringi dengan optimisasi pemanfaatan lahan untuk pertanian, termasuk lahan-lahan rawa yang sebelumnya dianggap tidak produktif. Maka demi mencapai target perlu adanya kolaborasi, baik di pemerintah pusat, pemerintah daerah, petani dan stakeholder yang berkecimpung di sektor pertanian.
Hal di atas sesuai dari arahan dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melalui jajarannya terus berupaya meningkatkan produksi nasional untuk komoditas padi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, kata Mentan Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” ujar Amran.
Program perluasan Areal Tanam (PAT) khususnya Padi ini yang dalam berbagai kegiatan sendiri berupa optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumberdaya manusia andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.
Selain dari Pemerintah Pusat dan Daerah melalui Dinas Pertanian aktor penting dalam PAT ini adalah petani dan penyuluh pertanian. Sebab mereka adalah aktor penting di lapangan dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara Perluasan Areal Tanam (PAT) sehingga luas panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.
Selain 2 aktor diatas, dalam memaksimalkan program perluasan Areal Tanam (PAT), Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan juga memaksimalkan peran civitas akademika, ter khusus dari Unit Pelaksana Teknis di bawah Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan).
Adapun yang berperan diantaranya dari Politeknik Politeknik Pembangun (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), dan Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan (SMK-PP).
Seperti dijelasakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas 1.000 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan beberapa siswa SMK-PP Kementerian Pertanian untuk ikut terlibat pada program pertanian modern serta program perluasan areal tanam (PAT) yang saat ini terus digencarkan kementan, Senin, 10 Juni 2024.
Menurut Mentan, mahasiswa Polbatan sangat strategis terutama dalam meningkatkan produksi melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi. Mereka secara khusus akan diberi tugas untuk menjaga pangan kita melalui optimasi pompa dan mekanisasi.
Mentan mengatakan, pelibatan mahasiswa merupakan strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang. Dia juga sangat yakin karena hanya melalui cara ini petani mampu mengambil keuntungan besar serta produksi dalam negeri mengalami peningkatan.
Bahkan Kementan menargetkan pemerintah akan memperbanyak pembangunan klaster-klaster khusus yang memiliki cara kerja modern dan bisa meningkatkan pendapatan petani secara signifikan. Selain itu juga menambahkan pertanian modern di antaranya harus menggunakan teknologi tinggi dan tidak menggunakan mesin manual. Misalanya, mengolah tanah dengan traktor, panen.
Penerjunan Mahasiswa dari Polbangtan dan PEPI, serta Siswa SMK-PP di lapangan ini juga salah satunya dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kalimantan Selatan,
Di kegiatan ini, SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementan menerjunkan siswa kelas XI TP. 2024/2025 ke lapangan atau lahan pertanian, dimana meraka melaksanakan Magang ke petani dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Sebelum diturunkan ke lapangan, 86 orang siswa ini sebelumnya sudah dilatih dalam mengopreasikan handtraktor dan Pompa selama 1 minggu. Sehingga, saat di lapangan, para siswa ini sudah siap melaksanakan program dari penyuluh atau petani setempat.
Selain itu dukungan lainnya, SMK-PP Negeri Banjarbaru juga dipercaya untuk mengawal PAT di 3 Kabupaten di Kalimantan Selatan, diantaranya Kabupaten Banjar, Tapin dan Tanah Bumbu.
Tidak lupa program perluasan areal tanam tentunya perlu penderasan di media massa baik cetak, online dan elektronik. Maka Kementan melalui Bidang Biro Humas dan Informasi Publik, kemudian Bagian Kehumasan tiap eselon dan bawahnya, serta UPTnya, dan tentunya Pranata Humas Kementan terus memborbardir berita, foto, video terkait program perluasan areal tanam ini, agar masyarakat dan pihak yang terlibat peduli dan mengetahui progres dari program ini.
Pengirim : Willy Darmawan
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- IPB: PENYULUH KUNCI PENINGKATAN PRODUKSI, SEBAIKNYA DI BAWAH PEMERINTAH PUSAT
- KTNA: STRUKTUR PENYULUHAN PERTANIAN TIDAK OPTIMAL
- PENDERASAN PELATIHAN SEJUTA PETANI DAN PENYULUH OLEH KEMENTAN
- BPS SEBUT NTP NASIONAL NAIK HINGGA 111,85
- Kenalkan Inkubator Bisnis Pertanian Melalui Public Hearing
Komentar :
Kembali ke Atas