Tanggal : 04/22/2021, 13:55:45, dibaca 1667 kali.

DMSF PROGRAM YESS LINGKUP KAB. BANJAR


Banjar, - District Multi Stakeholder Forum (DMSF) kembali dilaksanakan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan yaitu SMK PP Negeri Banjarbaru. Pelaksanaan DMSF ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).


Kali ini PPIU Kalsel mengadakan DMSF di Kabupaten Banjar, tepatnya dilaksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Litbang Kabupaten Banjar, Kamis (22/4/2021). Dimana beberapa minggu sebelumnya PPIU Kalsel telah melaksanakan DMSF di Kabupaten Tanah Laut dan Tanh Bumbu.


Pelaksanaan DMSF ini seperti dijelaskan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditya P. memaparkan, “Kegiatan berjalan berupa pemaparan dari Kepala Bappeda dan Ketua Karang Taruna, kemudian prolog dari PPIU Kalsel”, Paparnya.


Angga menambahkan bahwa selanjutnya, dilanjutkan dengan tindak lanjut kegiatan berupa pengisian form keterlibatan para pemangku kebijakan yang mendukung pelaksanaan program YESS.


Selain itu DMSF ini juga untuk mengkoordinasikan terkait target CPCL di Kab. Banjar yang ditargetkan dapat mencapai 7000 orang. Selain itu acara ini juga untuk menyinkronkan dengan pihak terkait dalam pelaksanaan Program Yess, khususnya di Kab. Banjar.


Di kesempatan ini tim PPIU Kalsel juga menyampaikan informasi serta juga melihat dan mendengar masukan dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Program Yess di Kab. Banjar, khususnya terkait dengan Calon Peserta Calon Lokasi (CPCL).


DMSF ini diikuti 24 peserta diantaranya merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Kab. Banjar ditambah dengan organisasi masyarakat terkait, diantaranya: HKTI, Karang Taruna, KTNA, Kadin, Himpunan Hipmi, Bank Kalsel, BLK Banjarbaru, Pemuda Pancasila Forum Wirausaha Pemuda, Balittra Banjarbaru dan BPTP Banjarbaru.


Dijelaskan Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini, tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.


“Saat ini, generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian, ada pada pundak generasi muda,” ucap Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).


Lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.


“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.(wd)


Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru